Lagu Anak Terus Disosialisasikan di Tengah Banyak yang Terkontaminasi Dewasa di tubidy.web.za

Kemendikbudristek membuat pergerakan nasional cinta lagu anak dan disosialisasikan lewat panggung seni keliling wilayah. Seperti ini hari Kita Cinta Lagu Anak (KILA) diadakan di Balai Budaya Alun-Alun Surabaya, Kamis (6/4/2023).

Menurut https://tubidy.web.za kepala Subdirektorat Seni Atraksi Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek Edi Irawan menjelaskan publikasi yang sudah dilakukan ini untuk perkuat beberapa lagu anak. Karena dia sendiri risau menyaksikan jumlahnya beberapa anak dengarkan lagu orang dewasa.

“Memang pengkajian kita sepanjang 20 tahun akhir kekurangan lagu anak sama sesuai tumbuh berkembang anak. Bahkan juga disajikan beberapa anak masih kecil yang menyanyikan lagu orang dewasa yang tidak sesuai mental,” kata Edi ke reporter di Balai Budaya Surabaya, Kamis (6/4/2023).

Menyanyi Indonesia Raya Bersama di Sekolah Surabaya Mulai Senin Minggu Depan
Pada tahun ke-4 KILA ini, telah ada 16 lagu anak yang dibuat dan dengan aransemen yang bisa kalian dapatkan Tubidy saat ini. Supaya bisa menarik kegemaran beberapa anak sesuai umurnya.

“Rupanya gak hanya lagunya (anak) yang tak ada. Tetapi pembuat lagunya kurang, Ibu Sud dan yang lain sudah tak ada. Ditambahkan lagi, makin kering idola-idola cilik . Maka aktivitas KILA yang paling pokok ialah lomba cipta lagu, menyanyinya, aransemen,” terangnya.

Dia mengharap, dengan pesan yang ada pada lirik beberapa lagu anak dapat tumbuhkan personalitas anak. Walau lagunya simpel, tetapi lagunya modern dan bermakna.

“Jika terus lagunya seperti dahulu, orang gak sukai. Bagaimana supaya sukai, karena itu ada lomba aransemen. Semua beberapa lagu barusan pesannya mengenai guru, pertemanan, lingkungan, dan orangtua. Salah satunya sasaran kita supaya beberapa anak turut lomba menyanyi tahun ini,” urainya.

Faksinya bersama Pemerintah kota Surabaya lakukan publikasi sepanjang tiga hari semenjak tanggal 3-5 April. Adapun 15 PAUD dan SD yang dikunjungi dan datangkan 600 guru.

Paling akhir, Edi meminta pemerintahan kabupaten dan kota sebagai penanggungjawab sekolah tingkat PAUD dan SD untuk melatih pemutaran lagu anak ke beberapa pelajarnya.

“Bagaimana lagu yang pantas sarat dengan pesan kepribadian. Pada waktunya, kita ingin ini menjadi pergerakan nasional,” ujarnya.

Dalam panggung lagu Balai Budaya sendiri, ada beberapa puluh anak, dimulai dari PAUD sampai SD yang berperan serta. Panggung itu dilihat beberapa ratus beberapa anak yang ikut meriah melihat.